Skip to content
Home » News-default » Apa itu Manajemen Konflik, Kesalahan Umum dan Strategi Penyelesaian Konflik?

Apa itu Manajemen Konflik, Kesalahan Umum dan Strategi Penyelesaian Konflik?

Strategi manajemen konflik menjadi hal yang penting bagi suatu perusahaan agar dapat tetap bertahan. Pasalnya, jika konflik dibiarkan begitu saja hal ini dapat menimbulkan demotivasi kerja karyawan hingga menghambat perkembangan perusahaan. 

Nah, agar kamu dapat memahami lebih lanjut strategi manajemen konflik di tempat kerja yang tepat, ada baiknya terlebih dahulu kamu simak beberapa hal berikut ini. 

  1. Apa itu manajemen konflik? 

Sebelum kamu mengetahui apa saja strategi manajemen konflik di tempat kerja yang tepat, pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan manajemen konflik itu sendiri. Manajemen konflik adalah teknik dan ide yang dirancang untuk mengurangi efek negatif dari konflik dan meningkatkan hasil yang positif bagi semua pihak yang terlibat. Manajemen konflik yang sukses akan menghasilkan output yang saling menguntungkan dan sama-sama disepakati oleh masing-masing pihak 

  1. Kesalahan umum dalam manajemen konflik 


Agar konflik dapat diatasi dengan tepat, terapkan active listening saat melakukan strategi manajemen konflik. Selain mengetahui metode-metode yang dapat digunakan, kamu juga harus menghindari beberapa kesalahan umum dalam strategi manajemen konflik, seperti:

2. Tidak menggunakan kemampuan active listening 

Tidak mendengarkan dengan aktif adalah kesalahan yang sering dihadapi ketika menghadapi konflik di tempat kerja. Padahal, menjadi pendengar aktif sangat penting agar konflik bisa diselesaikan dengan cara yang sehat dan penuh hormat.

Mendengarkan secara aktif juga membantu kamu tidak hanya menyelesaikan konflik, tapi juga mencegah konflik serupa di masa yang akan datang. 

3. Tidak menyadari masalah dari semua sisi

Jangan pernah berasumsi bahwa satu-satunya orang yang terkena dampak konflik di tempat kerja adalah mereka yang terlibat pada masalah itu saja. Setiap karyawan di kantor, atau tim dapat terpengaruh oleh stres akibat konflik.

Itu sebabnya penting untuk menyadari semua sisi permasalahan akibat konflik sehingga kamu dapat membantu menyelesaikan dengan cara yang membuat semua pihak merasa didengarkan dan hasilnya dapat diterima oleh semua. 

4. Tidak mengenali perbedaan gaya komunikasi

Mengenali perbedaan gaya komunikasi atau bahasa di tempat kerja dapat mencegah kamu membuat asumsi yang keliru sehingga dapat meminimalkan konflik.

Misalnya jika A memandang B sebagai orang yang kasar, perhatikan apakah itu adalah bagian dari gaya bahasa B yang lebih suka terus terang dan langsung pada intinya. Mempelajari gaya komunikasi dan memerhatikan perbedaan dapat membantu kamu mengatasi dan meminimalkan konflik. 

5. Memilih lokasi yang tidak kondusif

Seringkali konflik diselesaikan di tempat yang kurang kondusif. Penyelesaian dengan manajemen konflik di ruang yang terlalu terbuka akan menimbulkan tekanan berat kepada karyawan yang sedang bermasalah.

Lebih baik selesaikan masalah secara hati-hati di tempat yang tenang dan kondusif. Selanjutnya, setelah konflik diurai secara rinci. penyelesaian di tempat yang lebih besar dengan melibatkan semua pihak dapat dilaksanakan dengan gambaran manajemen konflik yang jelas.

6. Ingin cepat-cepat menyelesaikan konflik

Terburu-buru menjadi hal yang amat dihindari dalam manajemen konflik. Memang betul dunia kerja membutuhkan penyelesaian yang cepat. Namun, jangan sampai mengesampingkan ketepatan dalam menyelesaikannya.

Jika terbiasa ingin cepat-cepat,maka hal-hal yang diabaikan akan menumpuk jadi masalah yang lebih besar di kemudian hari. Pahami dan lakukan refleksi terhadap konflik yang dihadapi. Mendapatkan gambaran besar dan rinci dari semua pihak yang terlibat akan memudahkan kamu menghadapi konflik di perusahaan.

7. Saling mengintimidasi

Kesalahan dalam manajemen konflik selanjutnya adalah pihak-pihak yang merasa paling benar dan memiliki pengikut akan merasa punya kekuatan untuk mengintimidasi keputusan manajemen konflik. 

Intimidasi dapat membelokan fakta yang sesungguhnya terjadi. Dalam konflik horizontal, kedua pihak dapat memiliki kekuatan yang sama untuk saling intimidasi.

Saling mengintimidasi hanya akan membuat suasana semakin keruh. Resolusi manajemen konflik tidak akan maksimal jika pihak-pihak yang terlibat menolak untuk kooperatif dalam menyelesaikannya. 

B. Strategi Management Konflik


Strategi manajemen konflik dapat menggunakan pendekatan yang berbeda sesuai kebutuhan dan kondisi yang dihadapi.

Kunci keberhasilan dalam manajemen konflik adalah mampu memilih cara penyelesaian yang tepat sesuai masalah dan situasi yang dihadapi. Untuk beberapa kasus yang minor kamu dapat menghindarinya, namun bila sudah menjadi sebuah konflik yang cukup krusial kamu perlu menggunakan pendekatan yang solutif untuk menyelesaikannya. Agar lebih membantumu untuk menentukan pendekatan atau cara mana yang lebih efektif, berikut beberapa pertanyaan yang perlu kamu jawab:

  • Seberapa penting konflik tersebut untuk diselesaikan?
  • Apa yang akan terjadi jika permasalahan ini tidak diakomodasi ke depannya? 
  • Bagaimana kamu menilai seseorang atau pihak yang terlibat dalam konflik atau permasalahan tersebut?
  • Apakah kamu sudah memikirkan risiko terhadap pendekatan konflik yang digunakan?Apakah kamu memiliki waktu dan energi yang cukup untuk menyelesaikan masalah atau konflik tersebut?
Open chat
1
Scan the code
Hello 👋
Can we help you?