Skip to content
Home » News-default » Pengertian dan jenis-jenis Word of Mouth Marketing (WOMM)

Pengertian dan jenis-jenis Word of Mouth Marketing (WOMM)

Word of Mouth Marketing (WoMM) adalah istilah strategi pemasaran dari bahasa Inggris yang berarti pemasaran dari mulut ke mulut. Pemasaran ini dapat memicu terbentuknya diskusi yang alami antara konsumen-konsumen atau konsumen-pemasar melalui berbagai perantara. Contohnya seperti, komunikasi verbal secara langsung, membuat konten viral di media sosial, atau ulasan secara mendetail di sebuah blog.

Hasil studi Jay Baer menunjukkan bahwa 92% konsumen lebih mempercayai rekomendasi dari orang yang mereka kenal secara langsung ketimbang mendengar promosi dari perusahaan. Sedangkan, 70% orang mempercayai ulasan dari orang yang tidak mereka kenal melalui platform online.

Setidaknya salah satu dari begitu banyaknya studi yang serupa telah menunjukkan bukti yang kuat. Dalam hal ini, strategi pemasaran WoMM sangat efektif untuk mempromosikan produk dan layanan, meningkatkan brand awareness dan penghasilan, serta membangun loyalitas pelanggan.

  1. Jenis-Jenis Word of Mouth Marketing (WOMM)

Menurut Andy Sernovitz (2006), penyebaran Word of Mouth Marketing (WOMM) terbagi menjadi dua jenis, antara lain:

1. Organic WOMM

Dalam penyebaran organic, terjadi perbincangan atau diskusi yang alami mengenai kualitas sebuah brand atau perusahaan. Selanjutnya, ketersampaian promosi dari strategi WOMM jenis ini mencapai 50 sampai 80 persen, sehingga strategi ini mempunyai sisi positif dan negatif.

Apabila pelanggan merasakan pengalaman yang menyenangkan, mereka tidak segan untuk menceritakan hal baik tersebut kepada orang di sekitarnya. Sebaliknya, bila pelanggan mendapatkan pengalaman buruk, tentu saja mereka bisa memberikan ulasan negatif yang dapat mempengaruhi calon pelanggan lainnya.

2. Amplified WOMM

Berbeda halnya dengan organic, jenis amplified WOMM dinilai lebih aman. Karena bisa menjalanlan strategi ini dengan melibatkan orang lain, seperti influencer media sosial. Data social media influencer statistics survey menunjukkan, 40% konsumen mengambil keputusan lebih lanjut setelah berinteraksi langsung dengan influencer yang mereka ikuti.

Konsumen yang turut dalam survei menyatakan kalau kedekatan mereka dengan influencers kepercayaan mereka sangat mempengaruhi tindakan pengambilan keputusan untuk membeli suatu produk atau mengunjungi tempat tertentu. StickFriends dapat memanfaatkan kepercayaan yang telah terbangun tersebut dengan memberikan briefing khusus kepada para influencers atau brand ambassador. Sehingga, mereka tak hanya berfokus pada penjualan saja, tetapi memberikan edukasi juga kepada calon konsumen.

Ketika produk yang dipromosikan berbeda dengan ekspektasi, mereka tidak akan memberikan ulasan negatif dengan semena-mena. Dengan kata lain, konsumen dapat menerima kenyataan dengan tanggapan yang lebih bijaksana.

B. Strategi Meningkatkan Word of Mouth Marketing

Setelah mengetahui kalau strategi pemasaran Word of Mouth terbukti berdampak besar terhadap keputusan pembelian, apakah sekarang kamu tertarik untuk mencobanya? Kalau tertarik, berikut ini adalah beberapa strategi yang bisa kamu coba.

1. Menciptakan Produk atau Layanan yang Berkualitas

Strategi utama untuk mendorong terbentuknya diskusi produk atau layanan secara alami adalah adanya sesuatu yang memang layak untuk mereka bicarakan. Berikan pelayanan dan produk terbaik dan tak lupa untuk selalu mengupgrade skill karyawan yang terlibat dalam segala aktivitas perusahaan.

Ajak para karyawan untuk memecahkan suatu masalah dan menciptakan suasana tempat kerja yang aman serta nyaman. Dengan begitu, rasa tanggung jawab akan tumbuh di dalam benak masing-masing karyawan, sehingga mereka akan selalu termotivasi untuk menghasilkan produk atau layanan yang terbaik.

2. Mengadakan Event yang Melibatkan Komunitas

StickFriends bisa mengadakan event yang melibatkan komunitas pelanggan, seperti membuka pameran atau peresmian peluncuran produk secara gratis. Kemudian, bangun kedekatan antara brand dan pelanggan dengan mendengar keluh kesah pelanggan, pemberian voucher, diskon, program referral, giveaway, dll.

3. Meminta Feedback dari Konsumen

Sesekali mintalah feedback dari para konsumen sebagai bahan evaluasi dan upaya pengembangan produk atau layanan. Di satu sisi, momen pemberian feedback ini memberikan kesan kepedulian perusahaan dengan opini pelanggan. Di sisi lain, pelanggan akan merasa terlibat dalam pengembangan produk.

4. Mengumpulkan Ulasan Produk

Seperti yang ada pada uraian di atas, review atau ulasan sangat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Maka dari itu, StickFriends harus konsisten untuk meluangkan waktu, mengelola, dan memilah ulasan produk yang relevan bagi target audiens.

5. Menggunakan User Generated Content (UGC)

User Generated Content (UGC) adalah sekumpulan berbagai macam konten yang konsumen buat. Nah, kamu bisa menggunakan konten tersebut untuk bahan bukti (testimoni) yang di repost ke akun media sosial resmi brand.Hasil survei membuktikan kalau 85% pengguna media sosial lebih mempercayai konten UGC daripada konten lainnya.

Open chat
1
Scan the code
Hello 👋
Can we help you?